LATAR BELAKANG
Energi surya adalah
energi yang berupa sinar dan panas dari matahari.
Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik
termal surya, arsitektur surya,
dan fotosintesis
buatan.
Teknologi energi
surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi
pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung
pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh
pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan
panel penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi
mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal
atau kemampuan dipersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi
udara alami
DAFTAR ISI
LATAR
BELAKANG …………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………………………. 2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………..
3
1.2 TUJUAN MASALAH ………………………………………………………………..
3
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
…………………………………………………………………………………………. 4
2.2
………………………………………………………………………………………….
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
……………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Matahari adalah bintang yang
terdapat di jagat raya dan berada paling dekat dengan bumi. Matahari
menyediakan energi yang dibutuhkan pleh kehidupan di bumi ini secara terus
menerus dan berputar pada porosnya. Sumber energi berjumlah besar dan kontinu
terbesar yang tersedia bagi umat manusia adalah energi surya dan energi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi surya sangat aktif
karena tidak bersifat polutif dan tidak dapat habis. Akan tetapi arus eneri
yang mengakibatkan di gunakannya system dan kolektor yang permukaannya luas
untum mengumpulkan dan mengkonsentrasikan energi matahari.
Energi ditinjau dari
perspektif fisika,
setiap sistem fisik mengandung (secara alternative menyimpan) sejumlah energi; berapa tepatnya ditentukan dengan mengambil jumlah dari
sejumlah persamaan khusus, masing-masing didesain untuk mengukur energi yang
disimpan secara khusus. Secara umum, adanya energi diketahui oleh pengamat setiap ada pergantian sifat objek atau sistem.
Tidak ada cara seragam untuk memperlihatkan energi.
Energi surya
atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi
dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi
dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara
langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk
mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan
kita untuk menangkap kesempatan.Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari
matahari.
1.1
Rumusan Masalah
1.1.1 Pengertian Energi Surya atau Matahari
1.1.2
Manfaat penggunaan teknologi energi surya
1.1.3
Cara kerja pemanfaatan energi surya
1.1.4
Dampak penggunaan energi surya
1.2 Tujuan Masalah
1.2.1
Untuk mengerti dan memahami energi surya
1.2.2
Untuk mengerti dan mengetahui penggunaan energi surya
1.2.3
Untuk pengembangan teknologi matahari dalam kehidupan sehari-hari
1.2.4
Untuk mengerti dan mengetahui pemanfaatan serta pengelolaan
energi surya atau matahari
1.2.5 Untuk
mengkampanyekan penggunaan energi matahari dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Energi matahari
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik termal surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dipersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.
Bumi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang (insolasi) di bagian atas dari atmosfer. Sekitar 30% dipantulkan kembali keluar angkasa, sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Sebagian besar spektrum cahaya matahari yang sampai di permukaan Bumi berada pada jangkauan spektrum sinar tampak dan inframerah dekat. Sebagian kecil berada pada rentang [ultraviolet dekat].
Total energi surya yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan Bumi sekitar 3.850.000 eksajoule (EJ) per tahun. Pada tahun 2002, jumlah energi ini dalam waktu satu jam lebih besar dibandingkan jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun. Fotosintesis menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam bentuk biomassa. Potensi teknis yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ per tahun. Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam waktu satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih banyak dibandingkan dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak terbarukan yang bisa diperoleh digabungkan, seperti batubara, minyak bumi, gas alam, dan uranium.
Energi Surya dapat dimanfaatkan pada berbagai tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya bergantung pada jarak dari khatulistiwa
Pemanfaatan dan Pengelolaan Teknologi Energi Matahari
Teknologi surya dikategorikan secara umum menjadi: teknologi pasif dan teknologi aktif, tergantung pada cara penyerapan, konversi, dan penyaluran cahaya matahari. Teknologi aktif meliputi penggunaan panel fotovoltaik, pompa, dan kipas untuk mengubah energi surya ke bentuk yang berguna. Teknologi pasif meliputi pemilihan bahan konstruksi yang memiliki sifat termal yang bagus, perancangan ruangan dengan sirkulasi udara secara alami, dan menghadapkan bangunan ke matahari. Teknologi aktif meningkatkan persediaan listrik dan disebut sebagai teknologi sisi suplai, sedangkan teknologi pasif mengurangi kebutuhan sumber daya alam lain dan disebut sebagai teknologi sisi permintaan.
Sebab solar cell belum jadi alternative utama
Daya listrik yang dihasilkan oleh apa yang kita sebut teknologi ada di semua Negara, tetapi cendrung akan menipis dengan berjalannya waktu. Diyakini bahwa sumber daya listrik ini telah dokonfirmasi menambah masalah seperti membutuhkan bahan bakar fosil untuk menggerakkannya. Mereka yang tidak bijak menghabiskan listrik seolah listrik itu energi abadi
Padahal bukan. Maka dari itu perlu disadari oleh sebanyak mungkin orang untuk kembali menuju hidup yang teratur dan mencoba ramah lingkungan, dengan membuat mereka untuk mencari alternative sumber listrik untuk penggunaan sehari-hari dibanding bersandar pada generator Negara. Sebelum masalah ini mengenai energy menjadi masalah internasional, teknologi yang selalu dapat diandalkan sekali lagi membuktikan nilainya, dengan memperkenalkan energy matahari belum menjadi sumber daya alternative? Yang kan menjadi pengganti daya listrik generator umum selama bertahun-tahun kedepannya.
Ada kecurigaan bahwa yang menjadi masalahnya adalah para spekulan minyak. Jika muncul energy alternative, maka perusahaan minyak akan jatuh, karena minyak akan berharga murah. Mereka mencegah harga murah Karen mereka tidak akan lagi jadi kaya. Walau demikian ada perlawanan dari mereka yang peduli dalam pengembangan teknologi alternative yang lebih sehat. Solar Cell sebagai pemanfaatan energy matahari bisa menggantikan sumber utama listrik terutama karena banyak orang yang menggunakan penimpanan energy. Dan terus teran, ini bisa menjadi investasi yang baik bagi tempat yang selalu bayar per listriknya
Selain Solar Cell masih ada banyak lagi pemanfaatan teknologi energy surya, antara lain;
Perencanaan arsitektur dan kota
Cahaya matahari telah mempengaruhi rancang bangunan sejak permulaan sejarah arsitektur. Arsitektur surya yang maju dan rencana tata ruang kota pertama kali digunakan oleh bangsa Yunani dan Cina, yang mengarahkan bangunan mereka menghadap selatan untuk mendapatkan cahaya dan kehangatan
Contoh dalam arsitektur (pict. By wikipedia)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik. Panas yang dihasilakan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya, tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. Di wilayah yang disinari matahari, Pembangkit Listrik Tenaga matahari dapat menjamin pembagian besar produksi listrik
Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun 2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000 MW- cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.
Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari
Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung. Pengumpul panas matahari diatas atapmu dapat menyediakan air panas untuk rumahmu, dan membantu menghangatkan rumahmu. Sistem panas matahari berdasarkan prinsip sederhana yang telah dikenal selama berabad-abad: matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung –gedung komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga matahari-pendingin, proses pemanasan industri dan memproses air menjadi tawar.
Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan aplikasi paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga 100% . Sistem yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi untuk pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi: Tabung vakum- penyedot di dalam tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam, seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara langsung. Bahkan di saat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif. Kolektor solar panel datar- pada dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang. Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari. Sinar ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke pemanas air di bawah tanah.
Pemanas Air Surya (pict.by wikipedia)
Pendingin tenaga matahari: Pendingin tenaga matahari menggunakan sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan /atau mengurangi kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.
Selain sisi positif dari penggunaan teknologi energi surya, teradapat pula sisi negative . Dengan adanya pengkampanyean penggunaan energi surya ini kita harus melihat juga bagaimana lingkungan disekitar kita menerima dampak negative ini diantaranya adalah beberapa dampak tidak langsung terhadap lingkungan. Misalnya, ada beberapa bahan beracun dan bahan kimia, dan berbagai pelarut dan alkohol yang digunakan dalam proses pembuatan sel fotovoltaik (PV), yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Sejumlah kecil bahan-bahan limbah juga dihasilkan.
Selain itu, pembangkit listrik panas matahari yang besar dapat merusak ekosistem gurun jika tidak dikelola dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika mereka terbang melewati konsentrasi sinar matahari, seperti yang diciptakan oleh "menara tenaga surya." Beberapa sistem pembangkit panas matahari menggunakan cairan berbahaya (untuk mentransfer panas) yang memerlukan penanganan dan pembuangan khusus.
Sistem tenaga surya mungkin memerlukan air untuk pembersihan konsentrator dan reciever secara rutin; begitu juga dengan pendinginan turbin-generator. Menggunakan air dari sumur bawah tanah dapat mempengaruhi ekosistem di beberapa lokasi yang gersang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/
http://www.indoenergi.com/2012/07/energi-surya-dan-dampaknya-pada.html
http://portal.paseban
.com/