|
Sejak beberapa hari ini, kita sering melihat pemberitaan di TV dan media cetak mengenai kerusuhan yang terjadi di Mesir. Masyarakat Mesir turun ke jalan-jalan untuk memprotes pemerintahan presiden mereka Mohammed Hosni Mubarak.
|
Oleh karena itu, TS Mountaineers berkeinginan agar Kaskuser di Indonesia bisa lebih mengetahui sepak terjang Mubarak sejak sebelum beliau terpilih sebagai Presiden Mesir sampai saat2 beliau diminta turun oleh masyarakat nya sendiri.
BIOGRAFI SINGKAT
Mubarak lahir tanggal 4 Mei 1928 (83 tahun) di Kafr-El-Meselha, Provinsi Monufia, Mesir. Setelah tamat SMA, Mubarak bergabung dengan Akademi Militer Mesir. Mubarak mendapatkan gelar sarjananya dibidang Ilmu Militer tahun 1949. Setelah itu beliau bergabung dengan Akademi Angkatan Udara dan lulus sebagai Pilot Officer pada tahun 1950.
|
Mulai dari Pebruari 1959-Juni 1961, Mubarak dikirim ke sebuah misi di Uni Soviet (USSR). Tahun selanjutnya dia diberikan kenaikan jabatan sebagai pemimpin skuadron Air Wing, dan selanjutnya ditunjuk sebagai Komandan Air Base.
Tahun 1966, Mubarak menjabat posisi sebagai Komandan West Cairo Air Base, yang pada tahun 1967 berubah nama menjadi Akademi Angkatan Udara.
3 tahun kemudian Mubarak menjadi Deputi Menteri Pertahanan Mesir. Karena contribusi besarnya pada perang di bulan Oktober 1970, beliau ditunjuk sebagai Chief Air Marshal pada tahun 1973.
MUBARAK MENJADI WAKIL PRESIDEN MESIR
1975-1979
Mubarak ditunjuk langsung sebagai wakil presiden Mesir oleh Presiden Mesir pada saat itu Anwar Sadat. Sadat menunjuk Mubarak karena prestasi cemerlangnya sebagai Chief Air Marshal pada perang Arab-Mesir tahun 1973.
|
|
|
Karena Presiden Sadat bersepakat untuk berdamai dengan Israel, massa yang tidak menyukai keputusan ini menjadi sangat benci kepada Presiden Sadat. Mereka bersepakat untuk membunuh Presiden Sadat. Kesempatan itu akhirnya datang juga.
6 Oktober 1981
Ketika Mubarak dan Presiden Sadat sedang menikmati parade militer di Kairo, seorang fundamentalist Egyptian army lieutenant dan 3 orang conspirator langsung menembaki Presiden Sadat ketika parade melewati podium kepresidenan.
|
|
|
|
|
Mubarak mejadi Presiden Mesir menggantikan Presiden Sadat yang terbunuh. Siapa yang mengira bahwa kekuasaannya di Mesir belum berakhir sampai sekarang.
|
SELAMA MASA KEPEMIMPINAN SANG DIKTATOR
Mubarak terpilih menjadi presiden Mesir sebanyak 5 kali (1981, 1987, 1993, 1999, dan 2005). Di Mesir, pemilihan presiden dilakukan pada sebuah referendum dimana pemilih adalah orang2 pilihan (tidak setiap warga Mesir berhak memilih). Orang2 pilihan tersebut dinamakan Egyptian People's Assembly, yang diatur oleh Konstitusi Mesi. Hal inilah yang membuat masyarakat Mesir bertanya-tanya mengenai keabsahan referendum tersebut, yang sudah memenangkan Mubarak secara mutlak sebanyak 5 kali.
Korupsi besar-besaran terjadi selama pemerintahan Mubarak. Kegiatan korupsi ini berakhir pada dipenjaranya figur2 politik dan aktivis muda tanpa persidangan. Tak heran setelah 30 tahun kepemimpinannya, Mubarak dan keluarganya diduga mempunyai kekayaan sebesar $70 milyar dari hasil korupsi, kickbacks, dan aktivitas bisnisnya (Koran Britain's Guardian, Pebruari 2011). Uang tersebut diduga tersimpan di beberapa bank di dalam dan luar negeri termasuk Swiss dan Britain.
Mubarak terpilih menjadi presiden Mesir sebanyak 5 kali (1981, 1987, 1993, 1999, dan 2005). Di Mesir, pemilihan presiden dilakukan pada sebuah referendum dimana pemilih adalah orang2 pilihan (tidak setiap warga Mesir berhak memilih). Orang2 pilihan tersebut dinamakan Egyptian People's Assembly, yang diatur oleh Konstitusi Mesi. Hal inilah yang membuat masyarakat Mesir bertanya-tanya mengenai keabsahan referendum tersebut, yang sudah memenangkan Mubarak secara mutlak sebanyak 5 kali.
Korupsi besar-besaran terjadi selama pemerintahan Mubarak. Kegiatan korupsi ini berakhir pada dipenjaranya figur2 politik dan aktivis muda tanpa persidangan. Tak heran setelah 30 tahun kepemimpinannya, Mubarak dan keluarganya diduga mempunyai kekayaan sebesar $70 milyar dari hasil korupsi, kickbacks, dan aktivitas bisnisnya (Koran Britain's Guardian, Pebruari 2011). Uang tersebut diduga tersimpan di beberapa bank di dalam dan luar negeri termasuk Swiss dan Britain.
Karena korupsi yang menggila inilah tingkat pengangguran di Mesir sangatlah tinggi. Pemuda2 Mesir tidak punya masa depan dibawah pimpinan Mubarak. Tidak ada kebebasan dan masyarakat Mesir banyak yang keparan.
Di Mesir, petugas kepolisian juga diperbolehkan untuk menangkap seseorang yg dicurigai akan berbuat kejahatan terhadapnegara tanpa harus memiliki bukti yang kuat. Inilah hukum "Emergency Law" yang diterapkan di Mesir sejak 1967 dan Mubarak tidak bersedia mengubahnya. Hal ini membuat Mubarak menjadi penguasa sekaligus diktator di Mesir. Konsep hukum yang demikian juga diterapkan di Korea Utara dan Kuba.
|
|
|
Selanjutnya..