Racun TV dan Obat Stresss


Ada sebuah “obat stress” yang cukup manjur untuk dicoba. Ini sudah saya alami dan rasakan. Alhamdulillah, dampaknya sangat baik.

Obat stress ini mudah dilakukan. Tidak mengeluarkan biaya, malah hemat energi lagi. Tetapi kita butuh keteguhan hati untuk melakukannya.
Pada awal-awal memulai “terapi” ini hati kita merasa berat, berat sekali. Karena kita sudah terbiasa mengonsumsi “racun” yang sebenarnya merugikan diri. Nah, untuk menjalankan terapi ini, syaratnya mudah saja: “Mau sabar dan tahan godaan pada awal-awalnya.” Itu saja.

Saya yakin, terapi ini sangat manjur dan efektif. Tetapi karena menyangkut perilaku addictive (kecanduan) kita, maka harus ada keberanian dan kebulatan tekad untuk melawan kebiasaan sehari-hari. Ya, bagaimanapun untuk memulai sesuatu yang baik, tidak ada yang gratis. Harus ada pengorbanan kan…

Mungkin Anda bertanya-tanya, obat stress itu seperti apa? Bagaimana caranya? Apa yang harus dikonsumsi atau dilakukan sebagai sebuah terapi? Apakah cara ini berbiaya mahal? Apakah ada versi gratisnya, seperti umumnya pelayanan yang disukai bangsa Indonesia?

Obatnya sangat sederhana, bahkan mungkin sangat mencengangkan. Anda hanya diminta: “Mulai Berhenti Nonton Berita di TV atau Membaca Berita di Koran.” Hanya itu saja!

Mulailah kebiasaan baru, berhenti nonton berita TV, berhenti membaca koran, atau berhenti membaca berita di media-media online sekuler. Hanya itu yang diminta! Cara demikian sangat sederhana, tetapi butuh keberanian dan keteguhan hati untuk memulai.

Saya semula sangat berat untuk berhenti nonton berita di TV, atau membaca berita di koran. Berat sekali. Setiap melihat monitor TV, ingin rasanya tangan memencet tombol channel ke saluran-saluran berita.

Selama bertahun-tahun, saya -jujur saja- ketagihan nonton berita di TV. Dan untuk menghentikan kebiasaan itu, amat sangat sulit. Berat, berat sekali. Tetapi ternyata, perjuangan ini hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Kalau kita konsisten tidak nonton berita TV selama 2 minggu nonstop, insya Allah kita akan bisa mengabaikan berita-berita itu.

Dampak yang sangat nyata saya rasakan, ternyata otak kita lebih bersih, pikiran kita lebih jernih, emosi kita lebih terjaga. Bahkan kita bisa fokus dengan tugas sehari-hari. Berita-berita TV itu datang menggempur kita dengan aneka serangan yang berdaya rusak terhadap akal, perasaan, dan emosi. Ketika berita-berita itu dihentikan, alhamdulillah beban-beban stress serasa berkurang jauh.

Saya sangat menyarankan Anda semua untuk mencoba cara ini. Cobalah mulai kebiasaan baru yang insya Allah lebih bermanfaat.

Kita tahu, TV-TV selama ini umumnya dibangun di atas kepentingan non Islam, bahkan anti Islam. Nah, semua itu menjadi sumber keresahan jiwa yang sangat berat. Otak kita serasa dikendalikan oleh “Big Hand” yang tidak terlihat. Tahu-tahu, kehidupan di sekitar kita penuh dengan masalah-masalah.

  • Lalu, bagaimana dengan soal update berita?

PERTAMA, untuk update berita, kita bisa melihat media-media Islam, seperti media online, majalah, tabloid, atau buletin Islam. Media-media itu cukup memadai untuk mengobati kehausan seputar berita-berita aktual. Insya Allah, para pengeloa media Islam sudah berpikir 1000 kali untuk memuat hal-hal yang positif dan menghindari berita negatif.

KEDUA, bagi tokoh ulama, jurnalis Muslim, politisi Muslim, atau para dai yang sangat membutuhkan update berita, dan mereka concern di bidang itu; ya silakan saja. Itu sudah hak mereka. Tetapi bagi kaum Muslimin yang tidak ada urusan dengan perkara-perkara itu, sudahlah lupakan saja berita TV, koran, situs-situs sekuler. Lupakan saja, Bung!

KETIGA, sebagai ganti dari kebiasaan makan berita media-media sekuler, mulailah kesibukan baru mengkaji kandungan Al Qur’an dan As Sunnah. Jangan takut tidak mendapat update berita. Tetapi mulai tanamkan dalam diri, rasa takut jika tidak meng-update kandungan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Sejatinya, Anda tidak rugi kalau tidak update berita, tetapi akan sangat rugi kalau melupakan Kitabullah dan As Sunnah.

Demikian “obat stress” praktis yang bisa disampaikan. Mulailah, dan rasakan sensasinya! Insya Allah hidupmu akan segera berubah! Lupakan semua provokasi media-media sekuler itu. Lupakan saja! Anggap otak mereka kering dari ide-ide Qur’ani dan Sunnah Nabi, maka kalau kita luput dari berita-berita yang mereka sajikan, kita tak akan rugi.

kita harus komitmen !!, goodbye berita-berita TV. Semua itu hanya SAMPAH yang memusingkan kepala. Lupakan berita, opini, dan perdebatan di TV, mulailah membangun kehidupan baru!”

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

SEMOGA BERMANFAAT
barakallaahu fiykum
Previous
Next Post »