"Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan "
Artinya ; Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?
Shadaqallahul Adhim.
Ayat ini diulang oleh Allah sampai 31 kali !
...Subhanallah !!!
Artinya ; Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?
Shadaqallahul Adhim.
Ayat ini diulang oleh Allah sampai 31 kali !
...Subhanallah !!!
Salah satu sebab manusia merasa enggan untuk berbakti kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Adalah kurangnya kesadaran akan banyaknya nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang selama ini kita terima dan kita rasakan selama ini. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa malu untuk meninggalkan perintah Allah Subhanallahu wa ta’ala, sebaliknya terhadap maksiat mereka tidak malu, justru dengan bangganya mereka berbuat. Mengapa manusia bisa seperti itu? Hal ini adalah karena kurangnya kesadaran akan banyaknya nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang di berikan kepadanya.
Padahal nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang di anugrahkan kepada kita luar biasa banyaknya, bahkan saking banyaknya, sehingga manusia tidak akan dapat menghitungnya. Sebagaimana firman Allah swt “ Dan apabila kamu sekalian menghitung nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala., maka tidaklah bisa menghitungnya (QS. Ibrahim 34 ).”
Bahkan dalam Al-Qur’an ada surat yang disebut Ar Rahman, dimana disana ada ayat yang di ulang-ulang sampai 31 kali, pada hal surat tersebut tidak tergolong panjang seperti Surat Al-Baqarah,Al Imran, an Nisa’ dan tidak pula tergolong pendek seperti surat Al fatihah, al Ikhlas atau Al ma’un surat tersebut tergolong ayat sedang.
Ayat yang sama tapi di ulang sebanyak 31 kali berbunyi ;
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Artinya Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?
Allah Subhanallahu wa ta’ala. Mengulanginya tidak 7 kali atau 10 kali namun diulang sebanyak 31 kali, ada apa ini ?
Hal ini tidak lain mengandung pelajaran bahwa nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang dipersembahkanNya untuk manusia amat sangat banyak. Bumi oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala dipersembahkan khusus buat manusia, mahluk yang lain statusnya”numpang hidup” manusia.
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Bisakah kita menghitung berapa jumlah ikan yang ada disana ?
Untuk siapa lautan dengan segala kekayaannya?
Lautan dengan berjuta-juta ikan dipersembahkan untuk manusia, sementara sisa dan durinya untuk kucing dan lainnya. Seandainya manusia mau makan durinya, maka kucing dan lainnya akan mati kelaparan.
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Artinya Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?
Hewan seperti unta, sapi, kambing dan ayam semuanya dipersembahkan special untuk manusia, sementara tulang-tulangnya di makan jin.
Berapa jumlah hewan yang harus di potong untuk kebutuhan manusia setiap harinya ? baik itu sapi, kambing atau ayam !
Pernahkan hewan tersebut minta ganti rugi ?
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Bahkan kalua kita mau menghitung makanan pokok yang kita makan sampai hari ini amatlah mengejutkan karena saking banyaknya. Apabila kita sekarang berumur 40 tahun. Kalau di ambil rata-rata sehari makan 3 kali, maka sampai saat ini kita telah makan sebanyak 43.200 kali. Banyak bukan ?
Berapa literkah airnya Tuhanmu yang kamu pergunakan, mulai dari minum, mandi, bersuci dan yang lainnya?
Tentunya kita tidak akan bisa menghitungnya bukan ?
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Setiap pagi, siang dan malam kita makn minum. Tidur sampai bangun tidur, pabrik kita menggiling/memproses makan kita, saking halusnya sampai kita tertidur, tidak terasa kalau pabrik kita sedang menggiling. Tahunya hanya kita di kamar mandi untuk membuang kotoran !
“Fabiayyi Ala irobbikuma Tukadzibaan”
Tahukah kalian, mengapa laut dijadikan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala asin rasanya? Tidak lain agar segala pencemaran di daratan yang mengalir ke laut dapat di netralisir oleh air laut yang asin tersebut. Berapa abanyak pencemaran di daratan yang pada akhirnya ke laut? Seandainya air tersebut tidak asin maka lautpun terkena pencemaran !
Subhanallah….
Hal tersebut jarang kita sadari, jarang kita renungkan, sehingga kenikmatan yang sekian banyaknya itu terlupakan, kita sering merenung terhadap kenikmatan yang belum kita gapai, hal ini menyebabkan kita enggan untuk bersyukur, yang pada akhirnya kita berat untuk berbakti kepadaNya. Namun apabila kita buka mata hati kita akan nikmat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang besar tersebut, maka rasanya kita malu apabila tidak mendekatkan diri kepadaNya.
Semoga ini bermanfaat bagi akhwan dan ikhwan....
About Admin MC3
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.