Zat radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima nomor 1 sudah mencapai Amerika Serikat dan Islandia. Zat yang sama diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia dalam dua hingga tiga pekan kedepan, kata Komisi Persiapan untuk Organisasi Pakta Larangan Pengujian Nuklir Komprehensif (CTBTO), Kamis (24/3/2011).
Tetapi jumlah radioaktif itu terlalu kecil untuk berdampak pada manusia, kata komisi yang bermarkas di Wina itu kepada kantor berita Jepang, Kyodo. Komisi tersebut mengoperasikan jaringan instalasi pengawasan di 63 lokasi yang tersebar di dunia, termasuk satu instalasi di Takasaki, Prefektur Gunma, Jepang.
Seorang pejabat senior dari departemen pengawasan dalam komisi tersebut mengatakan, angka yang dipindai di Takasaki terus naik turun dan jumlah zat radioaktif dari PLTN Fukushima, yang rusak karena gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret lalu, tidak dapat dikatakan akan berkurang.
Sedikit zat radioaktif telah terdeteksi di instalasi pengawasan di California barat pada 18 Maret dan Islandia pada Selasa lalu. Pejabat itu mengatakan, CTBTO memperkirakan zat radio aktif akan mencapai wilayah Eropa dalam beberapa hari.
Sejumlah sumber diplomatik dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, kebanyakan negara Asia Tenggara mengkhawatirkan dampak merugikan dari zat radioaktif itu. Tetapi Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang mengatakan, zat tersebut tidak akan mempengaruhi negara lain.