Ketika dunia berfokus pada pendeta Florida Terry Jones, ternyata menyempilah sebuah nama politisi Eropa yang telah menghabiskan seluruh karirnya untuk melecehkan Islam, dan yang telah memproduksi sebuah film cupat.
Geert Wilders, ketua "Partai Kebebasan" Belanda akan berbicara hari Sabtu ini di sebuah aksi.
Wilders secara luas dikenal di Eropa dengan platform melarang Quran, pendirian masjid baru, dan imigran Muslim. Dia menyebut Islam sebagai "ideologi budaya yang terbelakang" dan menyamakan Quran dengan buku karya Adolf Hitler, "Mein Kampf." Di New York, Wilders akan menghadiri pembentukan "Aliansi Kebebasan" dengan sesama wisatawan anti-Islam dari AS, Kanada, Britania Raya, Prancis, dan Jerman.
"Wilders memainkan kekhawatiran masyarakat terhadap erosi nilai-nilai Barat dan penggunaan dan penyalahgunaan retorika Islam oleh kelompok ekstrimis kekerasan," Astrid Ziebarth, seorang petugas program di Dana Marshall Jerman di Berlin, berpendapat. "Dia menggambarkandirinya sebagai seorang ksatria yang berani menentang pasukan migran Muslim. Dan membela hak-hak bagi perempuan dan kaum gay dan dengan menjadi pembela gigih negara Israel."
Wilders saat ini hidup dalam perlindungan 24 jam akibat tindakan dan perkataannya
Lagi-lagi ide kebebasan menjadi alasan untuk menodai Kaum Muslimin. Kaum Muslim kembali tertipu oleh ide kebebasan dan toleransi. Kaum kafir dengan seenaknya menghinakan Islam dan kaum Muslim, sementara kaum Muslim berdiam diri saja. Sekali lagi, inilah kenyataan kaum Muslim ketika tak memiliki payung pelindung umat di bawah naungan Daulah Khilafah.
Yaa Allah, berilah pertolongan dengan kembalinya Khilafah yang akan menjadi benteng pembela ummat. Amiin
Geert Wilders, ketua "Partai Kebebasan" Belanda akan berbicara hari Sabtu ini di sebuah aksi.
Wilders secara luas dikenal di Eropa dengan platform melarang Quran, pendirian masjid baru, dan imigran Muslim. Dia menyebut Islam sebagai "ideologi budaya yang terbelakang" dan menyamakan Quran dengan buku karya Adolf Hitler, "Mein Kampf." Di New York, Wilders akan menghadiri pembentukan "Aliansi Kebebasan" dengan sesama wisatawan anti-Islam dari AS, Kanada, Britania Raya, Prancis, dan Jerman.
"Wilders memainkan kekhawatiran masyarakat terhadap erosi nilai-nilai Barat dan penggunaan dan penyalahgunaan retorika Islam oleh kelompok ekstrimis kekerasan," Astrid Ziebarth, seorang petugas program di Dana Marshall Jerman di Berlin, berpendapat. "Dia menggambarkandirinya sebagai seorang ksatria yang berani menentang pasukan migran Muslim. Dan membela hak-hak bagi perempuan dan kaum gay dan dengan menjadi pembela gigih negara Israel."
Wilders saat ini hidup dalam perlindungan 24 jam akibat tindakan dan perkataannya
Lagi-lagi ide kebebasan menjadi alasan untuk menodai Kaum Muslimin. Kaum Muslim kembali tertipu oleh ide kebebasan dan toleransi. Kaum kafir dengan seenaknya menghinakan Islam dan kaum Muslim, sementara kaum Muslim berdiam diri saja. Sekali lagi, inilah kenyataan kaum Muslim ketika tak memiliki payung pelindung umat di bawah naungan Daulah Khilafah.
Yaa Allah, berilah pertolongan dengan kembalinya Khilafah yang akan menjadi benteng pembela ummat. Amiin